Jumat, 23 Agustus 2013

Rangkuman Seminar OSKM 2013



Chairunnisa Salistya Rahardani
FMIPA
NIM : 16013269



Sesi 1 : Pembicara Bapak Gita Wiryawan (Menteri Perdagangan Republik Indonesia).

                                  Saat ini, semangat kebangsaan Indonesia sedang digaungkan dimana-mana. Semangat kebangsaan inilah yang identik dengan tema OSKM 2013. Dengan semangat itulah, diharapkan mahasiswa baru 2013 dapat menjadi pemuda yang cinta akan bangsanya sendiri.
                                  Perekonomian Indonesia membutuhkan pemimpin yang yang mengerti akan kepentingan dan keperluan bangsa. Selain itu, pemimpin yang bisa menjawab tantangan zaman dan bisa menjawab permintaan rakyat. Dikarenakan Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-15 sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia (1 tryliun dollars). Jika perekonomian Indonesia meningkat sebesar 6% per tahun, maka 20 tahun kedepan, Indonesia bisa mencapai ekonomi sebesar 600.000 tryliun rupiah.
                                  Indonesia sebenarnya dapat mencapai hasil tersebut. Seperti semboyan dari Bapak Gita yakni ‘if you want it, you will get it’. Kesuksesan yang kita inginkan sebenarnya itu ada dan yang paling penting adalah seberapa besar keinginan kita untuk mencapai kesuksesan tersebut dan yang tidak kalah penting yaitu ridho dari Allah SWT.
                                  Syarat dari pemimpin bangsa yang dibutuhkan ialah mempunyai kearifan lokal dalam dirinya. Jika kearifan lokal dalam dirinya hilang, maka hilang pula jati diri suatu bangsa. Kita contoh dari lagu Gangnam Style. Selain menunjukkan identitas kaum elite di Korea Selatan, lagu ini juga melambangkan kemahiran teknologi, kesinambungan demokratis, kekayaan budaya serta kemajuan ekonomi.
                                  Masalah yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah budaya korupsi. Tanpa kekuatan modal dari kita maka akan sangat sulit untuk melawan korupsi. Sebenarnya Indonesia merupakan negara Islam dengan ekonomi yang lebih besar daripada negara Arab Saudi. Kita bisa mengedepan Indonesia menjadi negara Islam yang maju dan kuat ekonominya. Asal kita bisamenghilangkan budaya korupsi dan mengedepankan pluralisme.
                                  Masalah yang lain ialah nilai ekonomi yang sebesar 600.000 tryliun rupiah, tidak terisi dengan merah putih. Artinya, masih banyak produk luar negeri yang mendominasi kebutuhan pasar di Indonesia. Cara konkret yang bisa kita lakukan ialah meminimalisasi penggunaan produk luar negeri dan mengisinya dengan produk dalam negeri. Selain cinta tanah air, kita bisa membantu memajukan produk dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk luar negeri. Selain itu, kita dapat membantu usaha-usaha di Indonesia agar lebih maju. Sebagai contoh, tahun 1920 Korea Selatan merupakan negara yang terkenal dengan kemalasan dan kebodohannya. Pada tahun 1950 setelah Korea merdeka, terdapat seorang pemimpim korea yang bernama Park Chun Hee dengan pikirannya yang disebut Perwira Industri. 20-30 tahun kemudian, Korea sukses dengan dasar reformasi agraria bidang pertanian. Setelah sukses dengan bidang pertaniannya, Park Chun Hee mulai membuka pikiran rakyatnya untuk menjadi kepala industri. Dengan begitu muncullah perusahaan-perusahaan besar seperti Hyundai dan Samsung yang saat ini menjadi perusahaan yang maju di dunia internasional. Dengan meniru sikap itulah, diharapkan perekonomian Indonesia dapat menjadi maju.
                                  Tantangan menuju Indonesia tahun 2030 ialah perlu naiknya 60% dari produktivitas tenaga kerja. Saat ini pendapatan perkapita Indonesia sebesar 5.000-7.000 dollar pertahun. Dari semua masalah ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, kita bisa keluar dari permasalahan tersebut, asalkan kita berteknologi, berbudaya dan menjunjung tinggi pluralisme.
                                  Adanya persepsi yang salah dari masyarakat bahwa Jakarta adalah tempat dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Indonesia, menyebabkan ekonomi Indonesia tidak kunjung membaik. Padahal faktanya, Jakarta hanya memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 20%, lebih kecil dari kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Bandung dan Surabaya. Upaya untuk mengurangi kesenjangan pertumbuhan ekonomi adalah meningkatkan penanaman modal diluar Jawa serta meningkatkan hilirisasi (di bagian hilir banyak potensi yang baik) dan industrialisasi.
                                  Suku bunga 15% kepada pengusaha-pengusaha kecil di Indonesia juga menjadi pengahmbat dalam pertumbuhan  ekonomi Indonesia. Cara untuk menanggulanginya ialah menurunkan suku bunga sehingga pengusaha kecil Indonesia dapat dikenal dengan masyarakat global lainnya.
                                  Dari uraian diatas, syarat yang paling penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ialah kita harus bisa bersaing, berteknologi, berdemokrasi dan meningkatkan budaya yang kita miliki.


Sesi 2 : Wanadri dengan pembicara Indra Hidayat.

                                  Wanadri bergerak dalam bidang alam bebas. Didirikan pada tahun 1994 yang merupakan perkumpulan penempuh rimba dan pendaki gunung. Mempunyai doa yaitu ‘jangan matikan kreativitas kami, jangan lumpuhkan akal sehat kami, dan jangan hilangkan rasa kemanusiaan kami’.
                                  Sejak diberlakukannya Deklarasi Djuanda, Indonesia menjadi negara maritim dengan luas wilayah 3x lebih besar pada saat proklamasi, dikarenakan ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif) yang dihitung dari pulau terluar. Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 di dunia setelah Kanada.
                                  Dibagian daratan, Indonesia memiliki 33 Provinsi dan 504 kabupaten di seluruh Indonesia. Indonesia juga memiliki banyak kebudayaan. Saking banyaknya kebudayaan tersebut, ada sebagian budaya bangsa Indonesia yang diklaim oleh negara lain. Sebagai rakyat indonesia kita harus menjunjung sikap sadar diri, sadar lingkungan dan sadar tujuan.


Sesi 3 : Ibu Tri Mumpuni (pemberdaya listrik di 60 tempat terpencil).

                                  Untuk mencapai integritas dan kompetensi untuk kemandirian dan kesejahteraan bangsa, diperlukan pengetahuan dan logika serta perasaan. Jika keduanya dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik, maka dapat membaca Indonesia dengan baik pula. Kalau tidak ada perasaan, maka dapat dikatakan bahwa ia membaca Indonesia untuk dirinya sendiri, bukan untuk kepentingan orang banyak. Jika paradigma pembangunan benar, maka sumber daya yang dimiliki dapat memberi kekuatan bagi bangsa Indonesia.
                                  Indonesia mempunyai 100 juta penduduk / > 33.000 desa yang tidak teraliri listrik. Selain itu juga terdapat  >60 juta anak di Indonesia yang harus hidup di bawah ketiadaan listrik. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia. Alternatif yang bisa dilakukan ialah Pelurusan visi pembangunan, perubahan paradigma pembangunan serta peningkatan pertumbuhan usaha.


Sesi 4 : Riset Indie dengan pembicara Saska (pendiri, CEO).

                                  Riset Indie merupakan kolektif penelitian yang mempunyai penelitian secara luas yang dilakukan secara mandiri dalam bidang teknologi, sosial, ekonomi dan media.
                                  Project-project Riset Indie antara lain :
1.       Kamera polaroid
Riset Indie melakukan Riset dan menjualnya. Akan tetapi dalam kurun 2 tahun, pabrik kamera polaroid mengalami kebangkrutan.
2.       Project Alinea (Indonesia First Animatronic)
Riset Indie mencover Robot dengan menggunakan topeng / make up dan bisa di gerakan dengan sistem komputer. Alinea merupakan robot alien wanita.
3.       Angkot Day
Pada tanggal 20 September 2013, Riset Indie melakukan suatu penelitian dengan satu hari satu teryek tanpa ngetem dan biaya gratis bagi penumpang dengan menggunakan angkot jurusan Kalapa-Dago.

Kak Saska mempunyai motto yaitu ‘ jadilah orang yang produktif dan menghasilkan’.




                                 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar